Laman

Rabu, 24 Mei 2017

Masayarakat dan Sosial Media

         Pada saat ini mayoritas masyarakat menggunakan sosial media di kehidupan sehari-hari nya. Mulai dari anak sekolah dasar hingga orang dewasa. Entah itu WhatsApp, Line, Instagram, Facebook, dan lain sebagainya. Ada masyarakat yang menggunakan sosial media dengan bijak. Namun ada pula masyarakat yang menggunakan sosial media untuk "Ajang Unjuk Diri". Di zaman yang serba teknologi seperti sekarang ini, kebanyakan masyarakat menggunakan sosial media karena ingin menjadi seorang yang tenar/terkenal. Seperti sekarang yang sedang booming yaitu "selebgram". Banyak masyarakat yang ingin menjadi selebgram, terutama para remaja. Bahkan anak sekolah dasar pun juga berlomba-lomba menjadi seorang selebgram. Menjadi selebgram tentunya harus memperhatikan penampilan. Hal itu dapat mempengaruhi masyarakat sehingga banyak masyarakat yang meniru gaya hidup seorang selebgram.
         Banyak sekali manfaat sosial media yaitu menjalin hubungan dengan keluarga ataupun kerabat yang berada di luar kota, luar pulau atau bahkan sampai luar negri. Selain itu sosial media juga bermanfaat untuk menambah wawasan, memybantu menemukan sebuah pengetahuan baru. Namun, tidak sedikit masyarakat menggunakan sosial media untuk hal-hal yang negatif seperti tindakan kekerasan, kriminal, asusila, dan lain-lain.
          Dengan sosial media masyarakat menjadi mudah membeli kebutuhan sandang, pangan maupun papan. Sekarang banyak sekali aplikasi-aplikasi yang menjual kebutuhan-kebutuhan. Dengan itu masyarakat menjadi mudah untuk memenuhi kebutuhannya. Hal itu sangat memicu masyarakat menjadi seseorang yang konsumerisme/hedonisme yang berlomba-lomba untuk menjadi seorang yang 'paling oke'.
          Sebagai masyarakat bijak sebaiknya kita dapat memilah dan memilih mana yang benar, mana yang salah, mana yang yang di butuhkan dan mana yang keinginan. Jangan terpengaruh hal-hal yang negatif yang tanpa kita sadari dapat merugikan kita sendiri. Ambil pengaruh-pengaruh yang negatif.