Laman

Kamis, 01 September 2016

Kemajuan Teknologi

Ibarat mata uang, pengaruh kemajuan teknologi bagi kehidupan memiliki 2 sisi yang saling bertolak belakang tapi tidak bisa dipisahkan. Di satu sisi, kemajuan teknologi memberi dampak positif bagi keluarga, mempermudah kehidupan manusia. Dahulu, untuk berkomunikasi jarak jauh, kita harus menggunakan surat menyurat melalui pos. Atau kalau mau sedikit lebih cepat, memakai telegram. Tetapi tetap saja membutuhkan waktu beberapa hari untuk sampai kepada penerima berita. Sekarang, surat menyurat hanya membutuhkan beberapa menit pengiriman melalui email. Lihatlah juga bagaimana penemuan mesin cuci mempermudah para ibu rumah tangga dalam mencuci serta menghemat waktu mereka. Melalui kemajuan teknologi juga, berita yang terjadi di belahan dunia lain dari tempat kita berada bisa kita nikmati melalui saluran televisi.
Namun di satu sisi, kemajuan teknologi, jika kita tidak bijaksana dan berhati-hati dalam menyikapi, juga membawa ancaman terutama bagi kehidupan keluarga kita. Di jaman seperti sekarang dimana gadget canggih menjadi kebutuhan sehari-hari, peran tenaga kerja manusia diminimalisir sebisa mungkin. Akibatnya interaksi antar manusia semakin berkurang. Orang sekarang lebih banyak berinteraksi dengan perangkat mesin yang semakin canggih. Sebagai contoh, bersosialisasi dengan tetangga menjelma menjadi saling berkirim pesan singkat atau BBM an. Bahkan acara belanja yang merupakan kesempatan untuk bertemu banyak orang sekarang sudah berubah menjadi belanja online yang sama sekali tidak membutuhkan bercakap-cakap atau tawar menawar antara penjual dan pembeli.
Oleh karena itu, untuk mengimbangi kemajuan teknologi, mari kita perkuat keluarga kita, agar terhindar dari pengaruh negatifnya. Hal pertama yang harus dibiasakan dalam keluarga adalah membangun komunikasi. Lebih mudah jika anak-anak masih kecil untuk berkumpul bersama , tetapi ketika mereka sudah beranjak remaja, atau bahkan dewasa, akan jauh kebih susah untuk memiliki waktu yang berkualitas bersama mereka. Bagaimanapun usahakan untuk meluangkan waktu, entah itu di pagi hari sebelum semua anggota keluarga memulai aktivitas, atau di malam hari ketika semua anggota keluarga sudah berada di rumah. Salah satu saat yang paling pas untuk mengumpulkan dan berbicara dalam keluarga adalah saat di berkumpul di meja makan saat makan bersama. Entah itu sarapan bersama, bagi mereka yang sempat berkumpul di pagi hari, atau makan malam bersama jika mustahil untuk menyamakan waktu di pagi hari. Saat bersama menikmati makanan, adalah saat yang paling pas untuk bertanya atau sekedar bercerita tentang apa yang terjadi hari itu. Itu bisa menjadi momen penyatu antara seluruh anggota keluarga yang mungkin sudah sibuk sendiri-sendiri selama seharian. Membiasakan untuk makan bersama akan mengembangkan ikatan yang lebih kuat dalam keluarga. Ini juga bisa menjadi saat bagi orang tua untuk mendengarkan pemikiran-pemikiran anak dan memberi nasehat bagi mereka. Apalagi jika kemudian setelah selesai makan,anggota keluarga secara bergantian saling membantu mencuci piring. Selain meringankan beban ibu, juga bisa mengajarkan anak tentang membantu melakukan pekerjaan rumah.
Hal yang lain yang perlu diperkuat adalah landasan kerohanian. Landasan rohani yang kuat, yang terbentuk dari kebiasaan di rumah, seperti beribadah, akan menjadi tameng terkuat bagi seorang anak, dalam menghadapi gempuran serangan kemajuan teknologi terutama teknologi internet, yang bisa menjadi sangat berbahaya. Tanamkan juga pada anak-anak melalui teladan, bahwa sebaik apapun yang ditawarkan pergaulan di luar rumah, jika itu bertentangan dengan norma agama dan norma keluarga, maka hal itu tidaklah baik.
Sebagai orang tua, adalah tanggung jawab kita untuk membangun rumah yang bisa menjadi perlindungan teraman bagi anak-anak kita dari segala pengaruh luar. Jangan biarkan pergaulan di luar rumah, menjadi pengganti yang dituju oleh anak-anak, dikarenakan mereka tidak mendapat apa yang mereka butuhkan di dalam rumah, entah itu berupa kasih sayang, perhatian, keamanan, perasaan dimiliki dan sebagainya. Biarlah rumah kita menjadi tempat dimana nilai-nilai tentang kehidupan diajarkan, dengan kasih sayang, perasaan aman dikembangkan, perasaan dimiliki dan memiliki ditunjukkan, dan landasan yang kuat untuk masa depan dibangun.

BookstoreUMM


Bookstore UMM diresmikan pada tanggal 21 Agustus 2005. Sebagai salah satu unit bisnis Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam masa beroperasi Bookstore UMM telah mengalami perkembangan dari berbagai sisi meskipun dalam masa perkembangannya masih terdapat banyak kekurangan. terdapat beberapa kendala yang begitu memengaruhi kinerja Bookstore UMM sejak beroperasi selama kurang lebih 4 tahun 4 bulan. Kendala tersebut masih dirasakan sampai sekarang misalnya jumlah mobilitas penjualan yang rendah.
Sampai saat ini Bookstore UMM telah memiliki 3 divisi yaitu divisi buku, divisi stationery dan divisi computer, dan beberapa waktu yang lalu Bookstore UMM mengembangkan satu divisi baru yang bekerjasama dengan pihak perorangan dengan membentuk unit usaha baru yang dinamai pusat souvenir UMM, dimana pihak perseorangan ini dipilih karena memiliki visi dan misi yang sama dengan universitas muhammadiyah malang. Pangsa pasar yang dituju oleh pusat souvenir ini terutama dari kalangan civitas UMM maupun kalangan non civitas diharapkan mampu memberikan kontribusi yang lebih baik dalam perkembangan Bookstore UMM di masa sekarang dan masa mendatang. 3 (tiga) divisi yang dimiliki Bookstore UMM ini berada 1 (satu) lantai dengan display yang terbagi sebelah barat untuk display divisi alat tulis kantor dan sebelah timur untuk display divisi buku dan divisi computer.


Berpijak pada rencana jangka panjang Bookstore UMM yang mengacu pada beberapa toko di area Malang dan sekitamya, Bookstore berupaya mengembangkan konsep baru dalam upaya promosi atas Bookstore UMM, penciptaan brand baru dalam menunjang proses pemasaran mulai dikembangkan sejak November 2010. Berpijak pada kondisi real Bookstore UMM dimasa sekarang, akan dikembangkan sebagai One Stop Market Of Education n Shopping.

Hotel UMM/UMM INN


Siapa yang tidak mengenal Universitas Muhammadiyah Malang atau yang lebih dikenal dengan UMM, pastinya sudah akrab bukan terdengar di telinga Anda semua terutama para mahasiswa dan mahasiswi Indonesia. UMM berdiri sejak tahun 1964 dan hingga kini masih menjadi Universitas yang unggul di berbagai macam bidang keahlian di Indonesia. Siapa sangka di Universitas Muhammadiyah Malang ini berdiri Hotel UMM Inn yang di klaim sebagai hotel pendidikan pertama yang berlokasi di Kota Malang.  Hotel UMM Inn sendiri terletak di Jl. Raya Sengkaling no. 1 Dau, sekitar 3 mil dari pusat Kota Malang dan juga dekat dengan Kota Wisata Batu.
Hotel UMM Inn Malang menawarkan beragam fasilitas yang pastinya siap memuaskan Anda selama berada di area Hotel seperti AC room, coffe shop, restaurant, wi-fi, shower & bathtub, live acoustic, 24 jam service room dan masih banyak layanan lainnya. Hotel ini memiliki total kamar sekitar 48 kamar yang terbagi menjadi beberapa tipe kamar antara lain Standart, Superior, Deluxe, Junior Suite, Suite dan Extra Bed. Untuk tarif perkamarnya dimulai dari harga Rp.140.000 untuk tipe kamar Extra Bed sampai dengan Rp.700.000 untuk tipe kamar Suite. Selain tempat penginapan yang nyaman, Hotel UMM Inn Malang juga bisa dijadikan tempat pertemuan untuk beragam acara seperti wisuda, konferensi, pesta hingga seminar.

Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang & Masjid KH. Bedjo Darmoleksono


Selamat Datang di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang atau sering disebut RS UMM. RS UMM memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat luas pada tanggal 17 Agustus 2013 bertepatan dengan hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 68. Rumah Sakit ini merupakan sarana penunjang pendidikan dan merupakan salah satu profit center dari Universitas Muhammadiyah Malang.

Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang diresmikan oleh Presiden Ke-5 Republik Indonesia oleh Ibu Hj. Megawati Soekarno Putri pada tanggal 17 Juni 2014 di bangun diatas lahan dengan lokasirumah sakit tidak jauh dari Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Malang yaitu tepatnya di sebelah timur terminal Landungsari.
Berdiri diatas tanah seluas 9 hektare dan memiliki bangunan utama setinggi 6 lantai dan beberapa bangunan gedung penunjang setinggi 5 lantai dan gedung rawat inap setinggi 3 lantai. Bentuk bangunan yang megah dan tertata rapi dengan ciri khas arsitektur tiongkok, menjadikan RS Universitas Muhammadiyah Malang ini mudah dikenali oleh segala lapisan masyarakat.
Keberadaan RS UMM merupakan bagian dari layanan kesehatan berusaha untuk memberikan pelayanan  terbaik bagi seluruh pasien. Mengusung motto “pelayananku, pengabdianku” mendorong RS UMM agar terus dan terus belajar meningkatkan layanan yang memuaskan masyarakat.

Masjid KH. Bedjo Darmoleksono
Masjid bernuansa Tiongkok yang satu ini benar benar istimewa, karena dibangun bukan oleh komunitas Muslim Tionghoa Indonesia tapi justru dibangun oleh Universitas Muhammadiyah Malang. Ketika Universitas Muhammadiyah Malang berencana membangun sebuah Rumah Sakit lengkap dengan fasilitas Masjid, Rektorat UMM memutuskan untuk memprioritaskan pembangunan masjid agar segera dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, dan setelah beberapa kali berganti design ahirnya diputuskan untuk membangun sebuah masjid dengan arsitektur Tiongkok.Rektor UMM Dr. Muhadjir Effendy, MAP memberi nama masjid itu dengan nama Masjid KH M. Bedjo Darmoleksono, Nama seorang tokoh pelopor Muhammadiyah di Malang. Pada saat artikel ini dibuat masjid ini belum genap berumur sebulan dan Lantai satu masjid ini sementara waktu masih digunakan sebagai kantor Pengelola Rumah Sakit.
Lokasi Masjid
Masjid KH M. Bedjo Darmoleksono terletak di dalam Komplek Rumah Sakit Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang di di Jl. Tlogomas, sekitar 500 meter dari kampus III Universitas Muhammadiyah Malang.
Sejarah Pendirian 
Rektor UMM, Dr. Muhadjir Effendy, MAP berharap agar keberadaan masjid ini akan menjadi fasilitas untuk mendekatkan rumah sakit dengan masyarakat. Masjid yang sudah lebih dulu selesai dibangun dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Menurut beliau membangun moral jauh lebih penting sebelum membangun fisik. Itulah hal yang menjadi landasan utama kenapa pihak rektorat UMM lebih memprioritaskan pembangunan masjid daripada pembangunan fisik Rumah Sakit.
Masjid RS UMM ketika sedang dalam proses pembangunan
Dan tentu saja pembangunan fisik Rumah sakit yang ukuran nya jauh lebih besar dengan kompleksitas yang tinggi akan memakan waktu lebih lama sebelum dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitarnya. Seluruh pembiayaan pembangunan Masjid dan Rumah sakit UMM ini ditanggung sendiri oleh UMM meski tak menutup kemungkinan bila ada investor yang berminat untuk menanamkan modal.
Pembangunan Masjid ini dimulai dengan peletakan batu pertama proyek pembangunan komplek Rumah Sakit Universitar Muhammadiyah Malang pada tanggal 22 Juli 2009 oleh Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Bambang Sudibyo.
Penggunaan pertama kali Masjid ini dimulai dengan solat Jumat pada tanggal 24 September 2010 yang lalu. Sholat jum’at tersebut dihadiri ratusan jamaah yang terdiri dari masyarakat sekitar, para pekerja bangunan RS dan sebagian pegawai UMM memenuhi masjid berukuran sekitar 300 meter persegi berlantai tiga itu. Sekretaris BPH UMM, Wakidi, menjadi khotib pertama di masjid itu.
Masjid di komplek rumah sakit ini merupakan masjid ketiga yang dibangun oleh UMM. Dua masjid lainnya terletak di kampus II UMM bernama Masjid Ad-Dakwah dan Masjid AR Fahruddin di kampus III UMM. Masjid AR Fahruddin yang memiliki bangunan lima lantai merupakan masjid kampus terbesar di Asia Tenggara.
Jamaah sholat jumat pertama di Masjid KH. M Bedjo Darmoleksono di Komplek RSP Muhammadiyah Malang, Provinsi Jawa Timur
Nama KH M. Bedjo Darmoleksono pelopor Muhammadiyah di Malang ini diambil untuk memberi spirit dakwah agar masjid tersebut memberi manfaat bagi masyarakat sekitar, sebagaimana ketokohan Kyai Bedjo pada masanya.
Terkait dengan perizinan pihak rumah sakit UMM tidak mau mengambil risiko ditolak warga sekitar. Itulah sebabnya, sejak membebaskan lahan sekitar sembilan hektar, jauh hari UMM sudah melakukan pendekatan dengan masyarakat. Respon warga pun sangat positif mendukung. Semua perijinan dan analisis lingkungan juga sudah dilakukan sebelum pembangunan dimulai.
Komplek rumah sakit tempat dimana Masjid tersebut berada nantinya akan dijadikan pusat pelayanan kesehatan yang menjangkau semua lapisan masyarakat. Dengan sistem subsidi silang, masyarakat kurang mampu akan disubsidi untuk mendapatkan pelayanan yang layak. Selain itu, RS UMM juga diharapkan menjadi pusat riset medis untuk mengembangkan keilmuan kedokteran, keperawatan dan farmasi, pusat
rehabilitasi sosial, bahkan tidak menutup kemungkinan ada pusat rehabilitasi ketergantungan narkoba.

Arsitektur Masjid
Dipilihnya arsitektur Tiongkok dengan tiga lapis atap masjid, menandakan bahwa UMM bersifat terbuka, plural dan bisa belajar dari mana saja, termasuk ke negeri China. Tiga lapis atap yang mirip masjid Muhammad Cheng Ho Pasuruan itu, menandakan kekuatan Iman, Islam dan Ihsan.
Masjid Kyai Bedjo memiliki struktur bangunan yang khas. Gaya arsitekturnya meniru gaya Tionghoa, yang mengingatkan kita pada bentuk bangunan masjid Muhammad Cheng Ho di Pasuruan. Filosofi yang hendak dibangun dari bentuk bangunan itu, diambil dari anjuran Islam untuk mencari ilmu hingga ke negeri Cina. Dengan demikian, siapapun yang melihat dan berkunjung di masjid itu diharapkan bisa terinspirasi hadis nabi ‘tuntutan ilmu sampai ke Cina.


Sengkaling Kuliner (sengkul)


Sengkaling Kuliner (SEKUL) is a new tourist icon in Malang, which was built in the Recreation Park Sengkaling (TRS). The concept of merging with the Culinary Recreation Park, supported the setting Site Plan, Building Design, Structuring Outlet and Lighting Systems are qualified so as to give the impression of sensational unforgettable.
SEKUL occupies an area of 3 hectares in front of the TRS, the location is strategically located on the highway between Malang – Rock, close to several famous universities, among others; Malang Muhammadiyah University, Islamic University of Malang, UB and UIN Maulana Malik Ibrahim. Powered by SFF parking areas are very spacious, with good parking management system, able to accommodate hundreds of vehicles, which is expected to provide a sense of security and comfort for visitors SFF.
As the largest culinary center in East Java, SEKUL provide hundreds of tenants serving a variety of quality menu at a price that is affordable for all walks of life, from families and students, students and tourists. Besides the culinary, SEKUL also provides tenants who sell food / beverage typical of Malang that can be used by the – by, and there are boutiques selling designer clothes and quality. SEKUL is very appropriate as a place to hang out, meeting point, kongkow and gathered with family, friends or colleagues.
SEKUL is open daily from 16.00 s / d 23:00 pm, except Saturdays and Sundays SEKUL open from 12.00 s / d 23:00 pm. Soft Opening SEKUL was held on July 15, 2014, the interest of the public / visitors with the opening of SEKUL very nice unexpected from the business, although still in the Soft Opening. SEKUL Grand Opening is planned in the month of August-September 2014 and will be celebrated by a famous artist from the capital.
TRS purpose in organizing SEKUL among others, is to change the broad imagemasyarakat that TRS / Sengkaling Recreation Park is and will always change with the development of tourism in Malang. TRS will transform change into a modern recreation park, which will again become a major tourist destination Malang and East Java. Grand Designdan TRS new Master Plan has been completed, the work of renowned architect. The initial phase of the Masterplan is SEKUL, has begun to be realized as a form of TRS commitment to address the needs of the community / tourists and challenges of the times.
Sengkaling Recreation Park is located at Jl. Raya Mulyoagung No. 188, District Dau, Malang regency, or is sekitar10 km from the center of the city of Malang. The location is very strategic because right on the edge of the highway that connects the city of Malang in Batu, so it is easily accessible by private car or public transportation. Malang Sengkaling Recreation Park is a family tour, according to the slogan Dream Family Travel Air, and provide a wide range of games for pampering guests, among which are the playground, rides on land and water, multipurpose hall and swimming baths. Sengkaling total area of about 9 hectares and 6 hectares are in the form of parks and trees soothing. Sengkaling Recreation Park is open every day, with operating hours from 06.00 to 17.00 pm. It is intended to give flexibility to the people who will do recreation and relaxation with family.
Sengkaling Recreation Park was first established by a Dutch citizen named Mr. Coolman in 1950 and was managed by Mochtar residents of Padang. When administered Mochtar, Sengkaling always closed on Fridays. Since 1975 until now, management Sengkaling Recreation Park was taken over by PT. Bentoel Group and managed by PT. Bentoel park. PT. Bentoel park, is one of the subsidiaries Bentoel Group is engaged in the field of tourism services in the form of recreation parks. If the first at the beginning of the operation of this Sengkaling Recreational Park, only for employees of PT. Bentoel. But while its development, Sengkaling Recreation Park then opened to the public. Recreation Park Sengkaling with the overall land area of 9 hectares, is divided on 6 hectares of others are still in the form of parks and green leafy trees. This tourist spot has various facilities which has its own advantages compared to other tourist spots. One is the water attractions are derived from natural sources mountains. That said, one of the sources that exist, namely Swimming Tirta Alam, believed to make people stay young and to this very day are still many people who believe it.Sengkaling Kuliner (SEKUL) is a new tourist icon in Malang, which was built in the Recreation Park Sengkaling (TRS). The concept of merging with the Culinary Recreation Park, supported the setting Site Plan, Building Design, Structuring Outlet and Lighting Systems are qualified so as to give the impression of sensational unforgettable.


SPBU UMM


Direktur SPBU UMM, Ir Lukito Prasetyo, MT, menerangkan meski baru dibuka SPBU UMM akan melayani 24 jam. Hal ini karena mengikuti standar Pasti Pas yang ditetapkan Pertamina. “Salah satu ciri pelayanannya adalah cepat dan tepat,” katanya.

Letak SPBU yang strategis dinilai menguntungkan unit usaha ini. Untuk melayani pasar internal UMM saja SPBU ini sudah sangat besar pangsa pasarnya. Setiap hari di dalam kampus UMM terparkir lebih 4000 mobil dan 12.000 sepeda motor. Jika saja 5-10 persen perhari mengisi bahan bakar di SPBU itu sudah merupakan angka yang cukup besar.
“Belum lagi pengguna jalan lain yang melintasi jalan poros Malang-Batu. Selain kendaraan pribadi, bis dan angkutan umum juga banyak yang memerlukan pengisian bahan bakar pada titik sini,” lanjut Lukito.
SPBU ini merupakan salah satu unit usaha yang dimiliki oleh UMM. Sebelumnya UMM telah mengembangkan Hotel UMM Inn, Bengkel Yamaha, UMM Bookstore, UMM Dome, UMM Medical Center, University Farm, UMM Press, Asrama mahasiswa, serta kantin-kantin.
Rektor UMM, Dr Muhadjir Effendy, MAP, mengatakan pengembangan unit bisnis di lingkungan kampus memiliki beberapa tujuan. Selain memperoleh keuntungan financial untuk menopang biaya operasional universitas, juga sebagai laboratorium terapan serta memperkuat iklim kewirausahaan mahasiswa dan dosen.
Mengembangkan bisnis, kata rektor, tidak bisa dilakukan dengan coba-coba dan perhitungan sekenanya saja. Pengalaman dan kecermatan sangat menentukan berhasil tidaknya usaha disamping insting bisnis yang dimiliki.
Lebih jauh, rektor menyatakan hasil usaha unit bisnis di UMM sepenuhnya digunakan untuk kepentingan universitas. Keuntungan yang diperoleh dipergunakan untuk mensubsidi keperluan pelayanan kepada mahasiswa. “Sehingga jumlah yang dibayarkan oleh mahasiswa tidak seberapa dibanding dengan pelayanan yang diperolehnya,” ujarnya.
Persiapan pembangunan SPBU UMM terbilang cukup lama. Perlu waktu 2 tahun untuk mengurus perijinan penggunaan lahan,  IMB, ijin usaha, Amdal, dan ijin keselamatan kerja. UMM sendiri berkomitmen tidak akan mengoperasikan sebelum semua ijin keluar. Itulah sebabnya meski bangunan fisiknya sudah kelar beberapa bulan lalu baru dibuka saat ini.
Secara teknis, SPBU UMM mampu mnampung 100.000 liter Bahan Bakar Minyak (BBM). Saat ini SPBU UMM memperkerjakan 18 karyawan yang berasal dari warga sekitar kampus UMM. Mereka dilatih khusus untuk melayani pelanggan sebaik mungkin.

Masjid AR-Fachruddin


-Sejarah
Masjid AR-Fachruddin, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Masjid Kampus Terbesar di Asia Tenggara Bangunan Masjid ini memadukan tiga nafas kebudayaan sekaligus, yaitu Jawa, Arab dan modern. Masjid kampus tak lagi jadi fasilitas pelengkap semata, tapi justru sebagai bagian penting dan penegas identitas yang membanggakan. Dalam konteks ini, UMM merupakan contoh penting. Karena UMM memiliki Masjid AR-Fachruddin yang sangat megah, bahkan disebut-sebut sebagai masjid kampus terbesar di Asia Tenggara.
Masjid yang berlokasi di Jalan Raya Tlogomas ini pembangunanannya memakan waktu 23 bulan, terhitung sejak bulan November 1994 sampai dengan September 1996. Luas bangunan 14.834,70 meter persegi. Sedang luas lantai I: 2. 706,20 meter persegi, luas lantai II: 2.900 meter persegi, luas lantai III: 3.197 meter persegi, luas lantai IV: 1.642,75 meter persegi, dan luas lantai V: 2.746 meter persegi.
Ide bangunan masjid ini datang dari Malik Fadjar yang saat itu menjabat sebagai rektor UMM. Sebagai langkah awal dirumuskan misi, visi, fungsi arsitektur dan lokasi masjid di komplek kampus terpadu. Pembangunan masjid ini melibatkan tim perencanaan dan pembangunan masjid. Arsitek masjid ini dikerjakan oleh tim perencanaan UMM,” jelas Ir. Lukito Prasetyo, arsitek yang intens dalam perencanaan pembangunan masjid ini.
Arsitektur masjid memadukan berbagai unsur kebudayaan, diantaranya kebudayaan Jawa, Arab dan modern. Kebudayaan Jawa ditandai cungkup di ujung masing-masing kubah. Berbagai bentuk ornamen dan pilarnya dibuat dengan gaya modern yang menggambarkan semangat modernitas dalam menampilkan ajaran Islam. Pilar-pilar yang kokoh ke dalam dan menjulang tinggi mengambarkan bangunan tauhid yang menghunjam. Sementara kubah dan ornamen lainnya menggambarkan buah dan daunnya yakni amal shaleh.
Soal pembiayaan, Lukito menepis kabar jika pembangunan masjid ini dibantu oleh pemetintah Arab Saudi. “Semua murni dari UMM sendiri,” tegasnya. Pembangunan masjid ini, katanya, menghabiskan dana sekitar Rp 6 milyar. Dibangunnya masjid ini sekaligus membawa cita-cita untuk mewujudkan sarjana yang berkualitas pikir sekaligus berkualitas dzikir. Keberadaan masjid Ar-Fachruddin itu pun diharapkan dapat member kontribusi riil dalam mewujudkan cita-cita tersebut.
Misi masjid ini tercermin dalam penentuan lokasi dan arsitektur masjid. Lokasi masjid sengaja dipilih pada barisan terdepan dati seluruh bangunan kampus, dekat dengan jalan raya, sehingga terbuka bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan. Tempat di posisi paling depan juga mencerminkan simbol untuk mengedepankan semangat sujud atau tau hid pada awal dan akhir dari seluruh aktifitas akademik. Tempatnya yang di pinggir sungai mengingatkan agar setiap orang yang hadir ke masjid mengalirkan sifat jeleknya, yang sejalan dengan falsafah shalat sebagai pembersih dosa. Hubungan antara sungai atau kolam dengan masjid semacam, ini pemah memberi inspirasi Wali Songo dalam membangun masjid sebagai upaya mendakwahkan aja ran Islam pada masyarakat Jawa.
Diresmikan oleh Presiden Habibie, masjid ini diharapkan menjadi masjid yang memancarkan sinar tauhid yang senantiasa melahirkan semangat keislaman, yakni semangat untuk hanya menjunjung tinggi nilai-nilai ke-Tuhanan dan kemanusiaan yang terefleksikan dalam etos keilmuan dan etos sosial sebagai sikap dasar dalam membangun tamaddun Islam. Karena itu, masjid ini diharapkan berfungsi sebagai pusat spiritual, pelayanan sosial, keagamaan dan pusat pancaran iklim intelektual. Drs Faridi Msi, Mantan Ketua Badan Pemakmuran Masjid (BPM) menjelaskan, AR-Fachruddin bukan hanya masjid kampus terbesar se-Indonesia bahkan se-Asia Tenggara. Pengakuan ini, tutur Faridi, sudah dibuktikan dari para turis yang telah berkunjung di masjid ini. Soal nama, awalnya bernama masjid Ad-Dakwah, kemudian berubah menjadi Ar-Fachruddin. “Ar-Fachruddin adalah nama tokoh Muhammadiyah yang kontribusinya sangat besar terhadap pencerahan,” kata Faridi yang sekarang menjabat PD II Fakultas Agama Islam.

Masjid Ar. Fahruddin sebagai Cermin Kampus Modern
Masjid ini teruji kekokohannya setelah mengalami beberapa kali guncangan gempa. Masjid itu berdiri megah di atas hulu Sungai Brantas.Gemericik aliran airnya ter dengar dari dalam masjid.Sebuah suasana yang digam barkan para pengurus masjid seperti digambarkan dalam Surah al-Hijr ayat 45:Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir).Seperti di dalam surga.
Sungai Brantas berada di belakang Masjid AR Fachruddin Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Jawa Timur, sedangkan di depannya Jalan Raya Tlogomas Malang, Jawa Timur. Posisi yang berdekatan dengan jalan raya ini membuat masjid ini mudah disinggahi.
Bangunan masjid yang menempati tanah seluas 6.000 meter persegi ini terdiri dari lima lantai. Tempat ibadahnya menempati lantai tiga dan empat. Sementara itu, lantai satu, dua, dan lima digunakan untuk berbagai kegiatan.
Menurut H Syamsurizal Yazid, kepala Badan Pemakmuran Masjid (BPM) UMM yang didampingi sekretarisnya, Choirul Amin Setiadi, meskipun Masjid AR Fachruddin menempati lantai tiga dan empat, ketika berada di dalam cukup lapang. Sebab, lantai tiga, empat, dan lima tidak ditutup dengan lantai, tetapi bebas bangunan hingga kubah masjid.
Bangunan masjid kampus terbesar di Asia Tenggara ini ditopang dengan 81 tiang sehingga terlihat kokoh. Bahkan, bangunan ini dinyatakan sudah teruji kekokohannya dengan beberapa kali diguncang gempa. Di dalam masjid terhampar karpet merah yang berasal dari Arab Saudi. “Warna dan jenis karpet ini sama dengan yang ada di Masjid Madinah,” kata Syamsurizal kepada Republika di Kampus UMM Malang, Sabtu (19/7).
Semangat modernitas Kebudayaan Jawa, Arab, dan modern menyumbang pada penampilan arsitektur masjid UMM ini. Kehadiran cungku pada ujung setiap kubah adalah sumbangan dari kebudayaan Jawa. Ornamen dan pilar hadir dalam gaya modern.
Disebutkan, penampilan modern ini untuk menggambarkan semangat modernitas dalam ajaran Islam. Kehadiran pilar yang gagah perkasa itu enggambarkan bangunan tauhid. Kubah berikut ornamen buah dan daun melambangkan amal saleh.
Sementara itu, bagian pengimanan dihiasi dengan dan mimbar jati berukir dari Jepara Jawa Tengah dan arc atau semacam gapura melengkung. Arc merupakan pertanda keme nanga n atau tanda penaklukan atau lambang kejayaan.
Pada lengkung gapura tertulis ayat al-Mujaadillah ayat 11: yarfa’i allaahu alladziina aamanuu minkum waalladziina uutuu al’ilma darajaatin waallaahu bimaa ta’maluuna khabiirun. Artinya, Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Filosofi dari kutipan ayat ini dimaksudkan agar keberadaan masjid di lingkungan akademik dapat mendukung pengembangan ilmu pengetahuan. Masjid yang diresmikan BJ Habibie ini digunakan sebagai tempat menggali ilmu pengetahuan dan melestarikannya.
Sedangkan di dinding belakang gapura ditulis Surah at-Taubah ayat 18: innamaa ya’muru masaajida allaahi man aamana biallaahi waalyawmi al-aakhiri wa-aqaama alshshalaata waaataa alzzakaata walam yakhsya illaa allaaha fa’asaa ulaa-ika an yakuunuu mina almuhtadiina.
Artinya, hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang- orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
Jendela kecil Agar cahaya di dalam masjid mencukupi, dinding bagian atas di sebelah barat dipasang kaca berlukiskan lambang Muhammadiyah.
Sedangkan di bawah kubah yang berdiameter kurang lebih 25 meter juga ada banyak jendela kecil-kecil yang melingkari kubah. Dengan begitu, sirkulasi udara dan sinar ke dalam masjid cukup bagus.
Untuk menghubungkan satu lantai ke lantai yang lain, ada tangga yang cukup lebar. Tempat wudhu berada di lantai dua yang dilengkapi dengan 18 kamar mandi (10 kamar madi pria dan delapan kamar mandi wanita), dan keran wudhu 22 untuk pria dan 14 keran wanita.
Masjid yang bisa menampung kurang lebih 5.500 jamaah ini juga dilengkapi dengan menara setinggi 750 meter yang terletak di samping bangunan masjid. Menara ini berfungsi sebagai tempat pengeras suara dan antena Radio UMM FM.
Lantai lima, kata Syamsurizal, digunakan untuk pendidikan bahasa Arab dan Pondok Pe santren Abdul Rahman bin Auf. “Kita memi liki sekitar 400-500 santri yang berasal dari mahasiswa dan masyarakat sekitar,” katanya.
Lantai dua digunakan untuk pendidikan dan laboratorium bahasa Arab. Selain itu, juga digunakan untuk pelatihan Al Islam Ke mu hammadiyahan (AIK) bagi mahasiswa Uni versitas Muhammadiyah Malang. Semen tara, lantai satu digunakan untuk perkantoran perbankan, perpustakaan, poliklinik, lembaga bantuan hukum, markas dakwah, laboratorium kesejahteraan sosial, laboratorium hubungan in ternasional, dan Radio UMM FM.

Ilmu Komunikasi


Prodi Ilmu Komunikasi UMM menjadi salah satu Prodi di lingkungan UMM yang diandalkan. Hal ini terlihat dari animo mahasiswa baru yang terus meningkat setiap tahun. Tidak itu saja, materi kurikulum yang terus disesuaikan dengan perkembangan zaman, tetapi juga mempunyai ciri khas yang tidak dipunyai Prodi Ilmu Komunikasi di Indonesia. dalam aktualisasinya Prodi ini mengusung gerakan Literasi Media (Media Literacy). Setiap proses belajar mengajar dan kegiatan akademis berada dalam payung Literasi Media itu.

Gairah sivitas akademika juga sangat terlihat.Di tingkat mahasiswa, Prodi ini memiliki kelompok peminat kajian. Misalnya ada PR Club dan Eskalator (peminat kajian Public Relations), Journalistic Club (peminat kajian jurnalistik), AV Club (peminat kajian Audio Visual), Kociris (peminat kajian Riset Komunikasi), disamping ada Himpunan Mahasiswa Komunikasi (HIMAKOM) dan Jurnalistik Fotografi Club (Jufoc).
Sementara itu, di tingkat dosen, ada banyak tulisan yang tersebar di media cetak dan online serta buku-buku komunikasi dihasilkan. Semua ini akan menambah kekuatan Prodi dalam mengantarkan mahasiswa di di lapangan kerja nanti. Kajian keislaman dan muatan mata kuliah bermuatan Islam juga menjadi kekuatan yang penting.

Rabu, 31 Agustus 2016

Surabaya

SURABAYA
Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kota Surabaya juga merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di Jawa Timur serta wilayah Indonesia bagian timur. Kota ini terletak 796 km sebelah timur Jakarta, atau 415 km sebelah barat laut Denpasar, Bali. Surabaya terletak di tepi pantai utara Pulau Jawa dan berhadapan dengan Selat Madura serta Laut Jawa.
Surabaya memiliki luas sekitar 350,54 km² dengan penduduknya berjumlah 2.765.487 jiwa (2010). Daerah metropolitan Surabaya yaitu Gerbang Kertosusila yang berpenduduk sekitar 10 juta jiwa, adalah kawasan metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah jabodetabek. Surabaya dilayani oleh sebuah bandar udara, yakni Bandar udara Internasional Juanda, serta dua Pelabuhan, yakni Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Ujung.
Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan Arek-Arek Suroboyo(Pemuda-Pemuda Surabaya) untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah.

Makanan khas surabaya antara lain:

1. SATE KLOPO
     Seperti sate-sate pada umumnya, sate klopo pun terbuat dari daging. Bedanya, Sate Klopo juga mencampurkan jeroan dan lemak sapi. Selain itu, sate ini akan dilumuri parutan kelapa terlebih dahulu sebelum dibakar.
Kamu bisa menemukan banyak penjaja Sate Klopo di Surabaya, tapi salah satu yang paling terkenal adalah warung Sate Klopo Ondomohen Bu Asih yang terletak di Jalan Walikota Mustajab no 36, Surabaya. Untuk mencicipi sate ini kamu perlu sedikit bersabar. Pasalnya meski terlihat sederhana, warung sate klopo yang satu ini tak pernah sepi pelanggan.

2. NASI GORENG JANCUK
    Saat berkunjung ke Surabaya, Nasi Goreng Jancuk adalah salah satu yang gak boleh kamu lewatkan. Nasi goreng ini terkenal karena porsinya yang luar biasa banyak dan rasa pedasnya yang maksimal. Kuliner ini cocok bagi banget buat kamu yang memang doyan makanan pedas. Satu porsi nasi goreng ini bisa dinikmati untuk 4 sampai 5 orang dengan harga sekitar 100-an saja.

3. RUJAK CINGUR
    Rujak Cingur memang terbilang kuliner yang unik karena isiannya terdiri dari aneka sayur, buah-buahan, dan lontong yang disiram bumbu kacang dan petis. Keunikannya karena kuliner khas Surabaya ini juga menggunakan cingur alias hidung kerbau sebagai bahan utama. 

4. KEPITING CAK GUNDUL
    Nama warung kepiting yang satu ini memang sudah tersohor. Pasalnya, Warung Kepiting Cak Gundul sudah ada di Surabaya sejak tahun 1992 dengan salah satu menu andalannya yaitu kepiting bumbu kare dan kepiting asam manis. Berlokasi di Jalan Kupang Indah, kamu juga bisa menyantap aneka makanan laut seperti kerang, ikan, udang dan cumi di warung ini.

5. TAHU TEK
   Sepiring tahu tek berisi tahu goreng, lontong, dan kentang yang digunting di atasnya. Ya, bahan-bahan yang digunting dan bukan diiris dengan pisau adalah keunikan dari panganan ini. Setelahnya ditambahkan kecambah dan taburan seledri serta disiram petis di atasnya. Tak lupa ditambahkan kerupuk juga sebagai pelengkap.
Dari segi tampilan, kuliner rujak cingur boleh dibilang sederhana. Harga seporsinya pun terbilang murah karena dibanderol mulai dari 8 ribu saja. Tapi jangan salah, kuliner yang menjadi ciri khas kota Surabaya ini boleh dibilang sebagai primadona kuliner Surabaya lho!
Nah, itu baru sebagian kecil dari makanan khas Surabaya. Kalo di sebutin semua, ga ada habisnya. Jadi segitu aja ya :)