Laman

Kamis, 01 September 2016

Kemajuan Teknologi

Ibarat mata uang, pengaruh kemajuan teknologi bagi kehidupan memiliki 2 sisi yang saling bertolak belakang tapi tidak bisa dipisahkan. Di satu sisi, kemajuan teknologi memberi dampak positif bagi keluarga, mempermudah kehidupan manusia. Dahulu, untuk berkomunikasi jarak jauh, kita harus menggunakan surat menyurat melalui pos. Atau kalau mau sedikit lebih cepat, memakai telegram. Tetapi tetap saja membutuhkan waktu beberapa hari untuk sampai kepada penerima berita. Sekarang, surat menyurat hanya membutuhkan beberapa menit pengiriman melalui email. Lihatlah juga bagaimana penemuan mesin cuci mempermudah para ibu rumah tangga dalam mencuci serta menghemat waktu mereka. Melalui kemajuan teknologi juga, berita yang terjadi di belahan dunia lain dari tempat kita berada bisa kita nikmati melalui saluran televisi.
Namun di satu sisi, kemajuan teknologi, jika kita tidak bijaksana dan berhati-hati dalam menyikapi, juga membawa ancaman terutama bagi kehidupan keluarga kita. Di jaman seperti sekarang dimana gadget canggih menjadi kebutuhan sehari-hari, peran tenaga kerja manusia diminimalisir sebisa mungkin. Akibatnya interaksi antar manusia semakin berkurang. Orang sekarang lebih banyak berinteraksi dengan perangkat mesin yang semakin canggih. Sebagai contoh, bersosialisasi dengan tetangga menjelma menjadi saling berkirim pesan singkat atau BBM an. Bahkan acara belanja yang merupakan kesempatan untuk bertemu banyak orang sekarang sudah berubah menjadi belanja online yang sama sekali tidak membutuhkan bercakap-cakap atau tawar menawar antara penjual dan pembeli.
Oleh karena itu, untuk mengimbangi kemajuan teknologi, mari kita perkuat keluarga kita, agar terhindar dari pengaruh negatifnya. Hal pertama yang harus dibiasakan dalam keluarga adalah membangun komunikasi. Lebih mudah jika anak-anak masih kecil untuk berkumpul bersama , tetapi ketika mereka sudah beranjak remaja, atau bahkan dewasa, akan jauh kebih susah untuk memiliki waktu yang berkualitas bersama mereka. Bagaimanapun usahakan untuk meluangkan waktu, entah itu di pagi hari sebelum semua anggota keluarga memulai aktivitas, atau di malam hari ketika semua anggota keluarga sudah berada di rumah. Salah satu saat yang paling pas untuk mengumpulkan dan berbicara dalam keluarga adalah saat di berkumpul di meja makan saat makan bersama. Entah itu sarapan bersama, bagi mereka yang sempat berkumpul di pagi hari, atau makan malam bersama jika mustahil untuk menyamakan waktu di pagi hari. Saat bersama menikmati makanan, adalah saat yang paling pas untuk bertanya atau sekedar bercerita tentang apa yang terjadi hari itu. Itu bisa menjadi momen penyatu antara seluruh anggota keluarga yang mungkin sudah sibuk sendiri-sendiri selama seharian. Membiasakan untuk makan bersama akan mengembangkan ikatan yang lebih kuat dalam keluarga. Ini juga bisa menjadi saat bagi orang tua untuk mendengarkan pemikiran-pemikiran anak dan memberi nasehat bagi mereka. Apalagi jika kemudian setelah selesai makan,anggota keluarga secara bergantian saling membantu mencuci piring. Selain meringankan beban ibu, juga bisa mengajarkan anak tentang membantu melakukan pekerjaan rumah.
Hal yang lain yang perlu diperkuat adalah landasan kerohanian. Landasan rohani yang kuat, yang terbentuk dari kebiasaan di rumah, seperti beribadah, akan menjadi tameng terkuat bagi seorang anak, dalam menghadapi gempuran serangan kemajuan teknologi terutama teknologi internet, yang bisa menjadi sangat berbahaya. Tanamkan juga pada anak-anak melalui teladan, bahwa sebaik apapun yang ditawarkan pergaulan di luar rumah, jika itu bertentangan dengan norma agama dan norma keluarga, maka hal itu tidaklah baik.
Sebagai orang tua, adalah tanggung jawab kita untuk membangun rumah yang bisa menjadi perlindungan teraman bagi anak-anak kita dari segala pengaruh luar. Jangan biarkan pergaulan di luar rumah, menjadi pengganti yang dituju oleh anak-anak, dikarenakan mereka tidak mendapat apa yang mereka butuhkan di dalam rumah, entah itu berupa kasih sayang, perhatian, keamanan, perasaan dimiliki dan sebagainya. Biarlah rumah kita menjadi tempat dimana nilai-nilai tentang kehidupan diajarkan, dengan kasih sayang, perasaan aman dikembangkan, perasaan dimiliki dan memiliki ditunjukkan, dan landasan yang kuat untuk masa depan dibangun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar